Toko Cermin Terdekat

Toko Cermin Terdekat

                                              Cermin Penunjuk Sifat  Buruk Suasana di kamar seorang ratu di sebuah kerajaan . Di kamar tersebut , banyak nsekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar membangunkan sang Ratu dari tidurnya . Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalududuk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuh meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambi tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.  Ratu   : “Pelayan cepat kesini!”Pelayan  : “Aaaa-ada apa , Ratu?”Ratu  : (menunjuk kebawah) “Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera                               mencari penggantinya !” Pelayan  : (kebingungan) “Ke mana kami harus mencarinya, Ratu?”Ratu   : Aku tak mau tau ! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!”   Pelayan itu lalu segera pergi ke pasar kota. Suasana  pasar kota ramai. Pelayan berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana ia segara menghampiri seorang penjual cermin yang juga pemilik toko.         Pelayan  : ”Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?”Pemilik toko  : “Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah memiliki banyak Cermin?”Pelayan  : “Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan                          penggantinya.” Pemilik toko  : ”Oh maaf, sejak dibeli oleh Ratu cermin di sini sudah habis.” Pelayan  : “ Jadi di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?”Pemilik toko : (kebingungan) ”Entahlah, aku sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk                         dijual.” Pelayan itu lalu keluar dari toko cermin. Wajahnya penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja melihat seorang Pemuda yang sedang duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak dari kayu. Pelayan menghampiri Pemuda itu. Pelayan  : ”Apakah cermin itu kau jual?”Pemuda  : (menoleh ke cermin sampingnya) ”Benar, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau                          Membeli.”Pelayan  : (tersenyum) “Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu.”Pemuda : (kaget) “Tapi, cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya.”Pelayan  : (berkata sambil membentak) ”Cermin, ya tetap cermin. Apa bedanya?” Si Pemuda lalu berjalan menuju istana, setibanya di istana, Pelayan tersebut segera mengantarkan si Pemuda ke hadapan Ratu.Ratu   : ”Apakah cermin itu milikmu?”Pemuda : (berkata dengan takut)“ Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini.” Sang Ratu menghampiri cermin milik Pemuda tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi. Ratu   : “Hah........”Pemuda : (berkata sambil menunduk) “Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa.                         Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang.”Ratu   : (memandang ke arah Pemuda) ”Lalu apakah maksudnya cermin itu menunjukan ada                          banyak ulat di wajahku?”Pemuda : ”Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.”Ratu   : (marah) “Kau ingin bilang aku serakah?”Pemuda : ”Hamba hanya mengingatkan. selama ini, Ratu sering membeli barang berlebihan                         walaupun sebenarnya tidak begitu penting.”Ratu   : ”Aku memang mempunya banyak cermin. Apakah itu serakah?”Pemuda : ”Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi jangan sampai itu                          membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin.”Ratu   : (terdiam sejenak mendengar jawaban Pemuda. Ia tersenyum) ” Kau benar anak  muda. Aku telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?” Pemuda : ”Lebh baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka                          Akan selalu teringat pada Ratu mereka yang  bijaksana.” Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Pemuda tersebut. Ratu   : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?”Pemuda : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?”Ratu   : ” Dengan Cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam                           hatiku.” Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tidak ada lagi seribu cermin yang menghiasi istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.bagian dialog yang paling menarik?​

Daftar Isi

1.                                               Cermin Penunjuk Sifat  Buruk Suasana di kamar seorang ratu di sebuah kerajaan . Di kamar tersebut , banyak nsekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar membangunkan sang Ratu dari tidurnya . Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalududuk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuh meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambi tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.  Ratu   : “Pelayan cepat kesini!”Pelayan  : “Aaaa-ada apa , Ratu?”Ratu  : (menunjuk kebawah) “Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera                               mencari penggantinya !” Pelayan  : (kebingungan) “Ke mana kami harus mencarinya, Ratu?”Ratu   : Aku tak mau tau ! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!”   Pelayan itu lalu segera pergi ke pasar kota. Suasana  pasar kota ramai. Pelayan berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana ia segara menghampiri seorang penjual cermin yang juga pemilik toko.         Pelayan  : ”Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?”Pemilik toko  : “Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah memiliki banyak Cermin?”Pelayan  : “Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan                          penggantinya.” Pemilik toko  : ”Oh maaf, sejak dibeli oleh Ratu cermin di sini sudah habis.” Pelayan  : “ Jadi di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?”Pemilik toko : (kebingungan) ”Entahlah, aku sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk                         dijual.” Pelayan itu lalu keluar dari toko cermin. Wajahnya penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja melihat seorang Pemuda yang sedang duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak dari kayu. Pelayan menghampiri Pemuda itu. Pelayan  : ”Apakah cermin itu kau jual?”Pemuda  : (menoleh ke cermin sampingnya) ”Benar, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau                          Membeli.”Pelayan  : (tersenyum) “Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu.”Pemuda : (kaget) “Tapi, cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya.”Pelayan  : (berkata sambil membentak) ”Cermin, ya tetap cermin. Apa bedanya?” Si Pemuda lalu berjalan menuju istana, setibanya di istana, Pelayan tersebut segera mengantarkan si Pemuda ke hadapan Ratu.Ratu   : ”Apakah cermin itu milikmu?”Pemuda : (berkata dengan takut)“ Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini.” Sang Ratu menghampiri cermin milik Pemuda tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi. Ratu   : “Hah........”Pemuda : (berkata sambil menunduk) “Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa.                         Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang.”Ratu   : (memandang ke arah Pemuda) ”Lalu apakah maksudnya cermin itu menunjukan ada                          banyak ulat di wajahku?”Pemuda : ”Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.”Ratu   : (marah) “Kau ingin bilang aku serakah?”Pemuda : ”Hamba hanya mengingatkan. selama ini, Ratu sering membeli barang berlebihan                         walaupun sebenarnya tidak begitu penting.”Ratu   : ”Aku memang mempunya banyak cermin. Apakah itu serakah?”Pemuda : ”Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi jangan sampai itu                          membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin.”Ratu   : (terdiam sejenak mendengar jawaban Pemuda. Ia tersenyum) ” Kau benar anak  muda. Aku telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?” Pemuda : ”Lebh baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka                          Akan selalu teringat pada Ratu mereka yang  bijaksana.” Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Pemuda tersebut. Ratu   : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?”Pemuda : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?”Ratu   : ” Dengan Cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam                           hatiku.” Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tidak ada lagi seribu cermin yang menghiasi istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.bagian dialog yang paling menarik?​


Jawaban: Dialog yg paling menarik yaitu =

Ratu : (terdiam sejenak mendengar jawaban Pemuda. Ia tersenyum) ”

Kau benar anak muda. Aku telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?”

Pemuda : ”Lebh baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka

Akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana.”

Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Pemuda tersebut.

Ratu : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?”

Pemuda : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?”

Ratu : ” Dengan Cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam

hatiku.”

Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tidak ada lagi seribu cermin yang menghiasi istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.

Penjelasan: SEMOGA MEMBANTU DAN BERMANFAAT

Maaf klo salah

Jadiin Jwaban tercedas/ terbaik


2. Cermin Penunjuk Sifat BurukSuasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar membangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuah meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambil tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.Ratu                : “Pelayan… cepat ke sini!” Pelayan            : “Aaaa-ada apa, Ratu?”Ratu                : (menunjuk ke bawah) “Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera mencari penggantinya!”Pelayan             : (kebingungan) “Ke mana kami harus mencari nya, Ratu?”Ratu                : “Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!”  Pelayan itu lalu segera pergi ke pasar kota. Suasana pasar kota ramai. Pelayan berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana ia segera menghampiri seorang penjual cermin  yang juga pemilik toko.Pelayan            : “Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?”Pemilik toko    : “Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah me miliki banyak cermin?”Pelayan            : “Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan penggantinya.”Pemilik toko : “Oh maaf,! Sejak dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis.”Pelayan            : “Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?”Pemilik toko    : (kebingungan) “Entahlah, aku pun sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk dijual.”Pelayan itu lalu keluar dari toko cermin. Wajahnya penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja melihat seorang Nenek Tua yang sedang duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak dari kayu. Pelayan menghampiri Nenek Tua itu.Pelayan            : “Apakah cermin itu akan kau jual?”Nenek Tua       : (menoleh ke cermin di sampingnya) “Benar, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau membeli.”Pelayan            : (tersenyum) “Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu.”Nenek Tua       : (kaget) “Tapi, cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya.”Pelayan            : ( b e r k a t a s a m b i l membentak) “Cermin, ya, tetap cermin. Apa bedanya?”Si Nenek Tua lalu berjalan menuju istana. Setibanya di istana,  Pelayan tersebut segera mengantarkan si Nenek Tua ke hadapan Ratu.Ratu                : “Apakah cermin itu milikmu?”Nenek Tua       : (berkata dengan takut) “Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini.”Sang Ratu menghampiri cermin milik Nenek Tua tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi.Ratu                : “Hah…”Nenek Tua       : (berkata sambil menunduk) “Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa. Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang.”Ratu                : (memandang ke arah Nenek Tua) “Lalu, apa maksudnya cermin itu menunjukkan ada banyak ulat di wajahku?”Nenek Tua       : “Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.”Ratu                : (marah) “Kau ingin bilang kalau aku serakah?”Nenek Tua       : “Hamba hanya mengingatkan. Selama ini, Ratu sering membeli barang berlebih walaupun se benarnya tidak begitu penting.”Ratu                : “Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah?”Nenek Tua       : “Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi, jangan sampai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin.”Ratu                : (terdiam sejenak mendengar jawaban Nenek Tua. Ia tersenyum) “Kau benar nenek tua. Aku memang telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?”Nenek Tua : “Lebih baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana.”Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Nenek Tua tersebut.Ratu                : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?”Nenek Tua       : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?”Ratu                : “Dengan cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam hatiku.”Nenek Tua itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.1.Apa sifat ratu, pengawal 1, pengawal 2, pemilik toko dan nenek tua dalam cerita ? 2. Tentukan tema dalam cerita tersebut !


1. ratu = serakah, akhirnya bijaksana
pengawal dan pemilik toko = tidak dijelaskan
nenek tua = bijak sana. misterius

2. moralitas

3. Cermin Penunjuk Sifat Buruk Suasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar membangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuah meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambil tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah. Ratu : “Pelayan… cepat ke sini!” Pelayan : “Aaaa-ada apa, Ratu?” Ratu : (menunjuk ke bawah) “Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera mencari penggantinya!” Pelayan : (kebingungan) “Ke mana kami harus mencari nya, Ratu?” Ratu : “Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!” Pelayan itu lalu segera pergi ke pasar kota. Suasana pasar kota ramai. Pelayan berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana ia segera menghampiri seorang penjual cermin yang juga pemilik toko. Pelayan : “Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?” Pemilik toko : “Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah me miliki banyak cermin?” Pelayan : “Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan penggantinya.” Pemilik toko : “Oh maaf,! Sejak dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis.” Pelayan : “Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?” Pemilik toko : (kebingungan) “Entahlah, aku pun sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk dijual.” Pelayan itu lalu keluar dari toko cermin. Wajahnya penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja melihat seorang Nenek Tua yang sedang duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak dari kayu. Pelayan menghampiri Nenek Tua itu. Pelayan : “Apakah cermin itu akan kau jual?” Nenek Tua : (menoleh ke cermin di sampingnya) “Benar, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau membeli.” Pelayan : (tersenyum) “Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu.” Nenek Tua : (kaget) “Tapi, cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya.” Pelayan : ( b e r k a t a s a m b i l membentak) “Cermin, ya, tetap cermin. Apa bedanya?” Si Nenek Tua lalu berjalan menuju istana. Setibanya di istana, Pelayan tersebut segera mengantarkan si Nenek Tua ke hadapan Ratu. Ratu : “Apakah cermin itu milikmu?” Nenek Tua : (berkata dengan takut) “Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini.” Sang Ratu menghampiri cermin milik Nenek Tua tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi. Ratu : “Hah…” Nenek Tua : (berkata sambil menunduk) “Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa. Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang.” Ratu : (memandang ke arah Nenek Tua) “Lalu, apa maksudnya cermin itu menunjukkan ada banyak ulat di wajahku?” Nenek Tua : “Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.” Ratu : (marah) “Kau ingin bilang kalau aku serakah?” Nenek Tua : “Hamba hanya mengingatkan. Selama ini, Ratu sering membeli barang berlebih walaupun se benarnya tidak begitu penting.” Ratu : “Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah?” Nenek Tua : “Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi, jangan sampai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin.” Ratu : (terdiam sejenak mendengar jawaban Nenek Tua. Ia tersenyum) “Kau benar nenek tua. Aku memang telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?” Nenek Tua : “Lebih baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana.” Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Nenek Tua tersebut. Ratu : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?” Nenek Tua : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?” Ratu : “Dengan cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam hatiku.” Nenek Tua itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk. Apakah sifat tokoh yang terkandung dalam cerita cermin penunjuk sifat buruk?


sang ratu yg serakah menjadi bijaksana

4. 1. Bangsa Indonesia dikenal sebagai negara yang majemuk, ditandai dengan banyaknya suku, etnis, budaya, agama, adat istiadat di dalamnya. Di sisi lain, Bangsa Indonesia dikenal memiliki masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam. Multikulturalitas dan Kemajemukan ini menggambarkan banyaknya keragaman yang ada. Bila dikelola secara benar, keberagaman dapat menghasilkan energi yang luar biasah besar. Namun sebaliknya bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas dapat menghasilkan perpecahan. oleh karena itu Persatuan dan Kesatuan adalah hal yang mutlak bagi bangsa indonesia.Sedangkan pengertian persatuan dan kesatuan itu sendiri adalah ......2. Menjenguk orang yang sakit merupakan salah satu contoh sikap yang mencerminkan ...... dan ...... 3. Radio advertising, merupakan iklan yang disiarkan melalui media radio, memiliki durasi yang hampir sama dengan iklan televisi namun hanya berisi suara/audio saja. Biasanya target dari iklan jenis ini adalah para anak muda s.d orang dewasa yang masih suka mendengarkan radio.Radio termasuk jenis iklan elektronik. Yang dimaksud dengan iklan elektronik yaitu .....4. “Apakah anda ingin hidup sehat? Jauh dari penyakit?”Madu solusinya! Madu sudah ratusan tahun bahkan jutaan tahun sudah dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit dan menyehatkan tubuh.Minumlah satu sendok makan untuk anak-anak dan dua sendok makan untuk orang dewasa setiap harinya, dijamin tubuh anda bakalan sehat. Kini telah tersedia produsen madu asli, tanpa campuran apa pun. Harga sangat murah, bisa dijangkau oleh setiap kalangan. Dapatkan madu asli ini di toko herbal terdekat anda. Gambarkan benda yang tepat untuk iklan di atas!5. Zat yang terkandung dalam minuman di atas ialah .......6. Perbedaan antara gambar A dan B adalah zat penyusunnya. Gambar A mengandung zat campuran ...... sedangkan gambar B mengandung zat campuran ......7. Pertambangan adalah usaha untuk mengolah atau memanfaatkan mineral demi kesejahteran manusia. Mineral ini berada di dalam perut bumi. Untuk mendapatkannya perlu dilakukan penggalian atau penambangan.Contoh bahan tambang yang banyak terdapat di Indonesia adalah ......8. Barang bekas, tidak semua barang yang telah kita pakai dan sudah menjadi sampah tidak bisa dimanfaatkan kembali. Barang bekas justru memiliki nilai jual yang tinggi bila kita mau untuk memanfaatkannya. Salah satu barang bekas yang dapat kita manfaatkan ialah plastik bungkus kopi sachet. Dari bungkus kopi ini, kita dapat mengubahnya menjadi barang yang lebih bermanfaat daripada dibuang begitu saja. Kita dapat membuat tas, dompet, hiasan dinding dan masih banyak lagi yang lain. Dari barang bekas kita bisa meraup untung sampai jutaan rupiah.Pemanfaatan barang bekas yang dijelaskan di atas ialah memanfaatkan .....A B C D9. Usaha yang dilakukan oleh perorangan ditunjukkan oleh gambar ......10. Pola lantai tari Saman adalah ......​


Jawaban:

2. 2 dan 3

7. tambang mineral

1. persatuan dan kesatuan adalah kebulatan tekad menjadi satu bangsa , satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat untuk mewujutkan cita2 bersama


5. Sahabat Cermin Aku termenung di balkon sekolah. Termenung sedih dan berkhayal, bahwa aku akan punya sahabat. Sahabat setia yang tidak akan meninggalkan diriku sendiri. Tapi, tak ada yang ingin berteman denganku. Bahkan semua orang membenciku. Padahal, aku tak pernah berbuat jahat kepada mereka. Aku juga selalu berusaha yang terbaik agar mereka tak menganggapku aneh. Caseyla Diandra. Itulah namaku. Orang tuaku memangil aku Casey. Tapi teman-temanku memanggilku bad girl. Panggilan yang sangat menyayat hati. Yah, sebenarnya mereka yang kusebut teman tidak menganggapku teman. Mereka lebih mirip dengan musuhku. Setiap hari, kucoba jalani hari dengan senyuman. Tapi di balik senyuman itu tersimpan beribu luka yang sangat menyakitkan. Dan hari ini aku akan pergi membeli sebuah cermin untuk hiasan di kamar baruku. Dengan segera aku pergi ke toko cermin. Di sana terdapat banyak model cermin terbaru. Tetapi, pandanganku hanya tertuju pada sebuah cemin besar yang dikelilingi ukiran yang sangat indah. Dan setelah kutanya, harganya Rp895.000. Karena tertarik, aku segera membelinya tanpa pikir panjang. Kata penjaga di sana, cermin itu akan dikirim tepat jam 4 sore. "Tiiiiiin!!! tiiiiiin!!!" klakson mobil pengantar cermin itu pun terdengar. Casey segera berlari untuk membukakan pintu rumahnya. "Silakan masuk Pak. Kamar saya ada di sana." ujar Casey sembari menunjukan kamarnya. Tak lama kemudian cermin itu sudah dipasang. Orang-orang yang mengantar cermin itu juga sudah pulang. Casey yang sendirian di rumah, asyik meratapi cermin itu. "Ah, indah sekali cermin itu," pikir Casey. Tapi, karena merasa janggal dengan cermin itu, Casey mulai mendekati cermin itu. "Aaaaaa..." Casey berteriak keras. la sangat ketakutan. Itu karena ada bayangan seseorang di cermin itu. Tapi bayangan itu bukan bayangan dirinya. Bayangan itu adalah bayangan gadis seusia Casey dengan wajah riang. "Aaaaaa..." Casey kembali berteriak. Ia berteriak kali ini karena bayangan itu bersuara kecil. Lalu Casey pun membalas suara itu. "Siapa kau?" "Hai Casey, jangan takut. Namaku Mirrory. Kau bisa memanggilku Rory. Aku tidak akan menyakitimu. Aku di sini hanya ingin menjadi temanmu." jelas bayangan itu yang ternyata bernama Rory. "Oh, mmm... kalau begitu maafkan aku ya Ro...ry." ucap Casey ragu.. "Tentu," jawab Rory. "Oh ya, bagaimana kau bisa ada di cermin itu Rory?" tanya Casey. "Aku bisa ada di cermin ini karena kejadian 3 tahun lalu. Saat itu aku masih berumur 8 tahun.. Waktu itu aku menemukan cermin ini. Dan memencet tombol kecil di belakang cermin. Seketika aku tersedot masuk ke dalam cermin. Lalu cermin ini ditemukan oleh seseorang. Kemudian cermin in dijual di toko cermin." Jelas Rory panjang lebar. Casey yang mendengarkan hanya diam setia mendengarkan. "Oh ... Gitu," Casey ber-oh ria. "Rory, kau mau tidak jadi sahabatku?" tanya Casey tiba-tiba. "Aku sangaaat... mau." jawab Rory. "Tapi, aku hanya bisa menjadi sahabat cermin untukmu." lanjut Rory tak bersemangat. "Tidak apa-apa kok. Begini saja aku sudah senang." balas Casey. Lalu mereka asyik mengobrol tanpa memedulikan apa pun. Kini Casey sudah punya sahabat. Walaupun ia tahu bahwa sahabatnya itu ada di cermin. Rory pun setia menjadi sahabat cermin seperti apa yang diinginkan Casey. Casey pun tak perlu lagi punya sahabat lain. Baginya, Rory sudah lebih dari cukup. Dan tak ada yang bisa menggantikan kedudukan Rory di hati Casey. Setiap hari, Casey berharap Rory akan menjadi manusia utuh. Dan tidak lagi menjadi sahabat cermin. Tapi, entahlah, kapan itu semua akan terjadi. fumbom http ( dorennendidikan.co.id berikan tema, tokoh dan perwatakan, latar tempat , waktu, suasana, alur. sudut pandang​


Jawaban:

TEMA : Tentang Pertemanan/Persahabatan

TOKOH : Caseyla Diandra, Mirrory

WAKTU : Sore

SUASANA : Sedih

Penjelasan:

Semoga membantu :)


6. Cermin Penunjuk Sifat Buruk Suasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar membangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuah meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambil tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah. Ratu : “Pelayan… cepat ke sini!” Pelayan : “Aaaa-ada apa, Ratu?” Ratu : (menunjuk ke bawah) “Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera mencari penggantinya!” Pelayan : (kebingungan) “Ke mana kami harus mencari nya, Ratu?” Ratu : “Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!” Pelayan itu lalu segera pergi ke pasar kota. Suasana pasar kota ramai. Pelayan berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana ia segera menghampiri seorang penjual cermin yang juga pemilik toko. Pelayan : “Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?” Pemilik toko : “Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah me miliki banyak cermin?” Pelayan : “Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan penggantinya.” Pemilik toko : “Oh maaf,! Sejak dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis.” Pelayan : “Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?” Pemilik toko : (kebingungan) “Entahlah, aku pun sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk dijual.” Pelayan itu lalu keluar dari toko cermin. Wajahnya penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja melihat seorang Nenek Tua yang sedang duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak dari kayu. Pelayan menghampiri Nenek Tua itu. Pelayan : “Apakah cermin itu akan kau jual?” Nenek Tua : (menoleh ke cermin di sampingnya) “Benar, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau membeli.” Pelayan : (tersenyum) “Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu.” Nenek Tua : (kaget) “Tapi, cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya.” Pelayan : ( b e r k a t a s a m b i l membentak) “Cermin, ya, tetap cermin. Apa bedanya?” Si Nenek Tua lalu berjalan menuju istana. Setibanya di istana, Pelayan tersebut segera mengantarkan si Nenek Tua ke hadapan Ratu. Ratu : “Apakah cermin itu milikmu?” Nenek Tua : (berkata dengan takut) “Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini.” Sang Ratu menghampiri cermin milik Nenek Tua tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi. Ratu : “Hah…” Nenek Tua : (berkata sambil menunduk) “Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa. Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang.” Ratu : (memandang ke arah Nenek Tua) “Lalu, apa maksudnya cermin itu menunjukkan ada banyak ulat di wajahku?” Nenek Tua : “Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.” Ratu : (marah) “Kau ingin bilang kalau aku serakah?” Nenek Tua : “Hamba hanya mengingatkan. Selama ini, Ratu sering membeli barang berlebih walaupun se benarnya tidak begitu penting.” Ratu : “Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah?” Nenek Tua : “Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi, jangan sampai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin.” Ratu : (terdiam sejenak mendengar jawaban Nenek Tua. Ia tersenyum) “Kau benar nenek tua. Aku memang telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?” Nenek Tua : “Lebih baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana.” Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Nenek Tua tersebut. Ratu : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?” Nenek Tua : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?” Ratu : “Dengan cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam hatiku.” Nenek Tua itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk. Apa amanat drama di atas?


jangan suka serakah, karna sang Ratu serakah membuat ia lupa pada rakyanya, dan jadilah pemimpin yang baik dan bijaksana, bertanggung jawab- Jangan menjadi orang yang serakah.
- Jadilah pemimpin yang bijaksana dan peduli terhadap rakyat
- Jadilah orang yang dermawan
- Ubahlah sifat buruk yang ada di dirimu

7.    Cermin Penunjuk Sifat  Buruk Suasana di kamar seorang ratu di sebuah kerajaan . Di kamar tersebut , banyak nsekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar membangunkan sang Ratu dari tidurnya . Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalududuk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuh meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambi tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah. Ratu   : “Pelayan cepat kesini!” Pelayan  : “Aaaa-ada apa , Ratu?” Ratu  : (menunjuk kebawah) “Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera                                mencari penggantinya !” Pelayan  : (kebingungan) “Ke mana kami harus mencarinya, Ratu?” Ratu   : Aku tak mau tau ! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!” Pelayan itu lalu segera pergi ke pasar kota. Suasana  pasar kota ramai. Pelayan berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana ia segara menghampiri seorang penjual cermin yang juga pemilik toko. Pelayan  : ”Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?” Pemilik toko  : “Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah memiliki banyak Cermin?” Pelayan  : “Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan penggantinya.” Pemilik toko  : ”Oh maaf, sejak dibeli oleh Ratu cermin di sini sudah habis.” Pelayan  : “ Jadi di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?” Pemilik toko : (kebingungan) ”Entahlah, aku sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk dijual.” Pelayan itu lalu keluar dari toko cermin. Wajahnya penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja melihat seorang Pemuda yang sedang duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak dari kayu. Pelayan menghampiri Pemuda itu. Pelayan  : ”Apakah cermin itu kau jual?”Pemuda  : (menoleh ke cermin sampingnya) ”Benar, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau Membeli.” Pelayan  : (tersenyum) “Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu.” Pemuda : (kaget) “Tapi, cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya.” Pelayan  : (berkata sambil membentak) ”Cermin, ya tetap cermin. Apa bedanya?” Si Pemuda lalu berjalan menuju istana, setibanya di istana, Pelayan tersebut segera mengantarkan si Pemuda ke hadapan Ratu. Ratu   : ”Apakah cermin itu milikmu?” Pemuda : (berkata dengan takut)“ Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini.” Sang Ratu menghampiri cermin milik Pemuda tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi. Ratu   : “Hah........” Pemuda : (berkata sambil menunduk) “Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa.Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang.” Ratu   : (memandang ke arah Pemuda) ”Lalu apakah maksudnya cermin itu menunjukan ada banyak ulat di wajahku?” Pemuda : ”Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.” Ratu   : (marah) “Kau ingin bilang aku serakah?” Pemuda : ”Hamba hanya mengingatkan. selama ini, Ratu sering membeli barang berlebihan walaupun sebenarnya tidak begitu penting.” Ratu   : ”Aku memang mempunya banyak cermin. Apakah itu serakah?” Pemuda : ”Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi jangan sampai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin.” Ratu   : (terdiam sejenak mendengar jawaban Pemuda. Ia tersenyum) ” Kau benar anak  muda. Aku telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?” Pemuda : ”Lebh baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka Akan selalu teringat pada Ratu mereka yang  bijaksana.” Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Pemuda tersebut. Ratu   : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?” Pemuda : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?” Ratu   : ” Dengan Cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam hatiku.” Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tidak ada lagi seribu cermin yang menghiasi istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.pertanyaan:1.naskah nama nama tokoh dalam cerita tersebut adalah?2.jelaskan sifat tokoh tokoh dalam cerita tersebut!3.dimana latar yang ada dalam cerita?4.apa amanat yang dapat kalian ambil dari drama tersebut?​


Jawaban:

1.) -ratu

-pelayan

-pemilik toko

-pemuda

2.) RATU sifatnya Antagonis, pelayan dan pemilik toko sifatnya tritagonis, pemuda sifatnya protagonis

3.) kerajaan

4.) kita tidak boleh serakah, tiak boleh membeli barang yg tidak terlalu penting.

Penjelasan:

jadikan jawaban terbaik ya ☺️


8. sikap yg mencerminkan pengakuan wilayah indonesia sebagai kesatuan sosial budaya ditunjukkan oleh...a. dini mempelajari tarian daerah lain b. dini sangat membanggakan kemanpuan menari tarian asal daerahc.dian mempelajari negara lain untuk menambah wawasannyad.dani dapat membeli barang di toko terdekat untuk memenuhi kebutuhannya sehari- hari


b.
dini sangat membanggakan kemanpuan menari tarian asal daerah

9. A. Pilihlah jawaban yang benar!1. Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dilihat dari proses terjadinya merupakan..A. dasar filsafat negara B. pedoman hidup bangsaC. perjanjian luhur bangsa D. pandangan hidup bangsa 2. Pasal 28 UUD NRI Tahun 1945 berbunyi "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul. mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang- undang." Pasal ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Hal ini menunjukkan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, yaitu.... A. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia B. Pancasila dijabarkan dalam hukum dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia C. Pancasila harus menjadi pedoman dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan D. Pancasila harus mewarnai setiap hukum, baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis 3. Dalam sistem demokrasi Pancasila kita mengenal keputusan musyawarah dan suara terbanyak, yang membedakan antara keputusan berdasarkan musyawarah dan suara terbanyak adalah keputusan.... A. musyawarah tidak memerlukan kuorum dan suara terbanyak sangat memerlukan kuorum B. musyawarah mencerminkan suara minoritas dan suara terbanyak mencerminkan suara mayoritas C. musyawarah mencerminkan persetujuan seluruh peserta dan suara terbanyak mencerminkan sebagian besar peserta D. musyawarah menggambarkan kehendak sebagian peserta dan suara terbanyak menggambarkan kehendak seluruh peserta 4. Perhatikan pernyataan berikut ini! 1) Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi. 2) Tidak semena-mena terhadap orang lain. 3) Bijaksana terhadap pendapat teman yang berbeda. 4) Mengendalikan diri saat mengikuti musyawarah. 5) Saling menghargai antarpemeluk agama. Pernyataan tersebut yang menunjukkan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan adalah.....A. 1) dan 2) B. 2) dan 3) C. 3) dan 4) D. 4) dan 5) 5. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Merasa bisa melakukan segala sesuatu seorang diri. 3) Gemar menjaga lingkungan. 4) Menolong orang yang membutuhkan. 5) Percaya terhadap ramalan zodiak. Hal yang sebaiknya dilakukan sebagai orang yang beriman dan bertakwa ditunjukkan oleh angka.... A. 1), 2), dan 3) B. 1), 3), dan 4) C. 2), 4), dan 5) D. 3), 4), dan 5)6. Indonesia merupakan negara yang mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Pengakuan tersebut tercantum dalam sila pertama Pancasila. Pernyataan yang menunjukkan alasan dicantumkannya pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa dalam Pancasila adalah....A. para pendiri negara menginginkan Indonesia dibentuk berdasarkan hukum TuhanB. pemerintah menginginkan supaya Tuhan merahmati semua warga negara IndonesiaC. warga negara menginginkan konsep negara dibentuk berdasarkan Ketuhanan Yang Maha EsaD. warga negara mengakui bahwa Tuhan Yang Maha Esa merupakan causa prima adanya alam semesta7. Perhatikan pernyataan di bawah ini!1) Menjaga kesehatan jasmani dan rohani. 2) Merayakan kelulusan dengan berhura-hura. 3) Membagi makanan kepada teman atas prestasi yang diraihnya. 4) Menggunakan kecerdasan untuk membantu teman yang kesulitan mengerjakan ulangan. Bersyukur atas segala karunia Tuhan Yang Maha Esa ditunjukkan oleh angka....A. 1) dan 2)B. 1) dan 3)C. 2) dan 3)D. 3) dan 4)8. Sebuah negara kehilangan arah dan tujuan dalam penyelenggaraan negara sehingga berujung pada kekacauan. Hal ini merupakan akibat dari sebuah negara yang didirikan tanpa....A. pemerintahan yang totaliterB. rakyat yang berdaulatC. peraturan pemerintahD. dasar negara9. Sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan.... A. menjalankan kegiatan pemerintah dengan jujur dan konsekuen B. menjalankan ajaran agama masing-masing dengan baikC. memanfaatkan sumber daya alam untuk diri sendiriD. suka membantu dan menolong sesama10. Bacalah cerita berikut!Anggun dan Endah sahabat karib Rumah mereka berdekatan dan mereka selalu berangkat ke sekolah bersama. Suatu pagi Anggun tidak berangkat ke sekolah karena sakit. Mengetahui kondisi sahabatnya, Endah berencana membesuk Anggun. Sepulang sekolah Endah menuju toko buah dan segera menuju rumah Anggun Endah menjaga ketenangan saat membesuk Anggun dan tidak lupa mendoakannya agar lekas sembuh sehingga dapat berangkat sekolah bersama lagi.Cerita di atas merupakan contoh penerapan sila kemanusiaan yang adil dan beradab di lingkungan....A. keluargaB. sekolahC. masyarakat D. bangsa dan negaraTolong bantu jawab kak!!!!​


Jawaban:

1.B

2.A

3.C

4.B

5.B

6.B

7.D

8.C

9.B

10.C

Penjelasan:

semoga bermanfaat dan membantu

jangan lupa untuk like follow dan beri bintang yaaa


10. 1. Lensa pada mata kita beerfungsi untuk ... *A. meneruskan rangsang cahaya ke saraf otakB. membiaskan dan memfokuskan cahayaC. mengatur banyaknya cahayaD. mengendalikan kerja pupil2.Perhatikan pernyataan berikut ! 1.cermin cekung digunakan untuk berhias 2.cermin cembung digunakan untuk cermin pengawas ditoko buku 3.lensa cembung digunakan untuk mengamati benda-benda kecil 4.lensa cekung dimanfaatkan untuk membuat lup pernyataan yang tepat mengenai penerapan alat optik yaitu .... *A 1 dan 2B.1 dan 4C.2 dan 3D.2 dan 43.Macam-macam alat optik: 1.lup, 2.kacamata, 3.teropong bumi, 4.mikroskop. Pemanfaatan lensa cekung dalam kehidupan sehari hari digunakan pada... *A.1 dan 2B.2 dan 3C.3 dan 4D. 2 saja4.Perhatikan pernyataan berikut ! 1.dapat menghasilkan gambar negatif, 2.prinsip kerja mata sama dengan kamera,3.sifat bayangan yang terjadi :nyata,terbalik,diperkecil ,4.salah satu komponennya atau lebih menggunakan benda optik alasan dikatakan bahwa mata sebagai alat optik ditunjukkan pada nomor ... *A.1 dan 2B.2 dan 3C.3 dan 4D.4 dan 15.Bagian mata yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... *A. irisB.pupilC.korneaD.saraf mata6.Edo menderita miopi sehingga edo tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh dengan jelas.Jenis lensa untuk membantu penglihatan edio adalah ... *A.lensa tipisB.lensa gandaC.lensa cekungD.lensa cembung7.Alat optik yang memiliki lensa cembung sehingga dapat membantu mendekatkan objek kemata serta membantu untuk melihat benda yang kecil adalah... *A.lupB.teleskopC.teropongD.mikroskop8.Mata yang normal memiliki kemampuan untuk melihat benda dengan jelas pada jarak yang dekat dan jauh, kemampuan tersebut adalah kemampuan mata .... *A. beradaptasiB.beregenerasiC.berakomodasiD.berakurasi9.kania dapat melihat benda paling jauh pada jarak 100 cm,berapa ukuran kacamata yang bisa membantu agar dapat melihat benda jauh secara normal ? *A.-1/2 DioptriB.-1 DioptriC.- 2 DioptriD.1 Dioptri10.Citra seorang penderita miopia mempunyai titik jauh 4 meter.Berapa ukuran kacamata yang harus dipakai agar ia dapat melihat benda jauh dengan jelas ? *A.- 1/4 DioptriB.-1/2 DioptriC.-3/4 DioptriD.-4/4 Dioptri​


Jawaban:

a

Penjelasan:


11. 2. Dampak negatif yang merupakan salah satu alasan diharamkannya minuman keras adalah ... . *A. Menimbulkan cacat organ tubuhB. Merusak mental dan akal sehatC. Menimbulkan kegemukanD. Menghamburkan uang3. Perhatikan hal-hal berikut 1) Makanan yang diolah dengan menggunakan mesin 2) Buah- buahan yang diawetkan dalam kaleng 3) lkan hasil tangkapan dari laut yang dicuci kurang bersih lalu digoreng 4) Ayam yang mati karena tertindas mobil kemudian baru disembelih. Dari tabel di atas yang merupakan penyebab makan menjadi haram terdapat pada nomor..... *A. 4B. 3C. 2D. 14. Bapak Sulaiman senantiasa berhati-hati dalam memilih makanan. Di antaranya memperhatikan hal-hal yang menyebabkan daging binatang yang halal untuk dikonsumsi dapat menjadi haram adalah .... *A. harganya sangat mahalB. mati ditembak karena sulit ditangkapC. disembelih oleh wanitaD. ikan mati karena terpukul5. Menjelang hari raya ldul Adha, Raihan membeli seekor kambing dengan tujuan untuk diqurbankan. Sebelum membeli, dia memililh dan meneliti binatang tersebut yang telah memenuhi syarat antara lain ..... *A. bersih dan kekar badannyaB. berlemak dan berumur 3 tahunC. mahal harganya dan bertandukD. tidak cacat dan telah cukup umur6. Setiap kali datang hari raya ldul Adha, Pak Gunawan berusaha agar ia bisa menyembelih beberapa ekor kambing untuk berqurban sebagai bukti rasa syukur atas rizqi yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Nilai ibadah yang diharapkan oleh beliau adalah ..... *A. menambah ramainya hari raya idul AdhaB. banyaknya fakir miskin yang datang ke rumahnyaC. sarana untuk mendekatkan diri kepada AllahD. membantu penjual kambing untuk mendapatkan rizqi7. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) diberikan layaknya seperti daging kurban 2) dagingnya diberikan dalam keadaan sudah masak 3) dagingnya diberikan kepada fakir miskin 4) dagingnya diberikan kepada orang-orang yang disukai 5) diberikan kepada saudara, keluarga dan tetangga .Dari pernyataan di atas yang termasuk ketentuan pembagian daging Aqiqah terdapat pada nomor.... *A. (1 ), (2), (3)B. (2), (3), (4)C. (1 ), (3), (4)D. (2), (3), (5)8. Jika jumlah daging akikah terbatas, maka yang lebih diutamakan adalah … . *A. Radius 40 rumah dari rumah kitaB. Saudara dan kerabat meskipun jauhC. Terdekat saja, baik kaya maupun miskinD. Tetangga terdekat yang kebetulan miskin9. Pada suatu hari bu Fatimah membeli baju untuk anaknya di sebuah toko. Karena anaknya tidak diajak, dia ragu dengan ukuran bajunya kira-kira cocok atau tidak, sehingga sebelum ia memutuskan untuk membeli dan membayarnya akhirnya berkhiyar dengan penjualnya apabila nanti ukurannya belum cocok bisa ditukarkan. Dari ilustrasi di atas termasuk jenis khiyar.... *A. majlisB. syaratC. ‘aibiD. alaih10. Pak Ardi dan Pak Aiman tengah melakukan negosiasi jual beli. Barang yang diperjualbelikan adalah mebel atau perabotan. Pak Ardi berposisi sebagai pembeli dan Pak Aiman berposisi sebagai penjual. Pak Aiman membuat sendiri mebel yang dijualnya. Untuk memantabkan negosiasi, Pak Aman memberikan contoh perabotan berupa kursi yang dibuatnya. Kursi tersebut terbuat dari kayu jati dengan kualitas A. Pak Ardi dan Pak Aiman akhirnya mencapai kesepakatan dengan harga tertentu dimana kayu yang digunakan untuk membuat kursi adalah kayu jati kualitas A. Namun demikian, bila kualitas barang tidak sesuai dengan yang disepakati, maka terdapat dua pilihan bagi Pak Ardi sebagai pembeli. Pilihan pertama adalah menerima pengembalian uang muka secara penuh atau barang yang tidak sesuai kesepakatan dikembalikan dan pihak penjual mengganti barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi dengan barang yang sesuai dengan perjanjian.Ilustrasi di atas mencerminkan khiyar jenis *A. MajlisB. SyaratC. ‘AibiD. Ru’yah11. Bu Tumini melahirkan seorang anak perempuan dan hendak menunaikan aqiqah anaknya, ia ingin menunaikan pada hari yang paling utama yaitu pada .... *A. hari pertamaB. hari ketujuhC. hari ketiga belasD. hari ketiga puluh lima12. Perhatikan hal-hal berikut ini ! 1) jual beli sperma hewan 2) jual beli untuk keperluan maksiat 3) membeli barang yang masih dalam tawaran orang lain 4) jual beli dengan cara menimbun barang 5) jual beli onlineJual beli yang sah tetapi dilarang ditunjukan oleh nomor .... *A. l, 2, dan 3B. 1, 2, dan 4C. 2, 3, dan 4D. 3, 4, dan 513. Pak Fahrudin suatu hari ingin membeli sebuah televisi di sebuah toko elektronik. Sebelumnya dia berkata kepada penjualnya " saya mau membeli pesawat TV dengan syarat mencoba terlebih dahulu, apabila cocok maka jual beli saya lanjutkan, tetapi apabila tidak cocok maka jual beli saya batalkan, dan pesawat TV saya kembalikan dalam keadaan seperti semula". Dalam jual beli pernyataan tersebut termasuk khiyar .... *A. majlisB. syaratC. garansiD. cacat​


Jawaban:

2.B. Merusak mental dan akal sehat

3.A. 4

4.B

5.D. tidak cacat dan telah cukup umur

6.C. sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah

7. d

9.majlis

10.syarat

11.nggak tahu

12.b

13.a


12. Cermin Penunjuk Sifat BurukSuasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar membangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuah meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambil tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.Ratu : “Pelayan… cepat ke sini!”Pelayan : “Aaaa-ada apa, Ratu?”Ratu : (menunjuk ke bawah) “Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera mencari penggantinya!”Pelayan : (kebingungan) “Ke mana kami harus mencari nya, Ratu?”Ratu : “Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!” Pelayan itu lalu segera pergi ke pasar kota. Suasana pasar kota ramai. Pelayan berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana ia segera menghampiri seorang penjual cermin yang juga pemilik toko.Pelayan : “Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?”Pemilik toko : “Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah me miliki banyak cermin?”Pelayan : “Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan penggantinya.”Pemilik toko : “Oh maaf,! Sejak dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis.”Pelayan : “Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?”Pemilik toko : (kebingungan) “Entahlah, aku pun sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk dijual.”Pelayan itu lalu keluar dari toko cermin. Wajahnya penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja melihat seorang Nenek Tua yang sedang duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak dari kayu. Pelayan menghampiri Nenek Tua itu.Pelayan : “Apakah cermin itu akan kau jual?”Nenek Tua : (menoleh ke cermin di sampingnya) “Benar, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau membeli.”Pelayan : (tersenyum) “Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu.”Nenek Tua : (kaget) “Tapi, cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya.”Pelayan : ( berkata sambil membentak) “Cermin, ya, tetap cermin. Apa bedanya?”Si Nenek Tua lalu berjalan menuju istana. Setibanya di istana, Pelayan tersebut segera mengantarkan si Nenek Tua ke hadapan Ratu.Ratu : “Apakah cermin itu milikmu?”Nenek Tua : (berkata dengan takut) “Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini.”Sang Ratu menghampiri cermin milik Nenek Tua tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi.Ratu : “Hah…”Nenek Tua : (berkata sambil menunduk) “Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa. Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang.”Ratu : (memandang ke arah Nenek Tua) “Lalu, apa maksudnya cermin itu menunjukkan ada banyak ulat di wajahku?”Nenek Tua : “Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.”Ratu : (marah) “Kau ingin bilang kalau aku serakah?”Nenek Tua : “Hamba hanya mengingatkan. Selama ini, Ratu sering membeli barang berlebih walaupun se benarnya tidak begitu penting.”Ratu : “Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah?”Nenek Tua : “Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi, jangan sampai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin.”Ratu : (terdiam sejenak mendengar jawaban Nenek Tua. Ia tersenyum) “Kau benar nenek tua. Aku memang telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?”Nenek Tua : “Lebih baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana.”Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Nenek Tua tersebut.Ratu : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?”Nenek Tua : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?”Ratu : “Dengan cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam hatiku.”Nenek Tua itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.Apakah teks tersebut termasuk cerita rakyat?Berasal dari daerah/provinsi mana kah teks tersebut?pliss bantuin,yg jwb jgn ngasal dongg​


Jawaban:

Ya, Kejawaan gitu

Penjelasan:


Video Terkait

Kategori b_indonesia